Friday, May 17, 2013

You Will...When You Believe



Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. [QS Al Anfaal 8:2]


Saya gundah, ada pertanyaan yang menggugah kalbu saya, membuat hati saya berdegup kencang sambil mengantisipasi akan jawabannya, pertanyaan itu adalah "Apakah saya beriman? Beriman yang sesungguh-sungguhnya? Beriman seperti yang disebutkan ayat yang sangat dahsyat diatas, yaitu ketika nama Allah sang Maha Pencipta disebut, maka gemetarlah hati kita, Beriman seperti yang diajarkan dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW yaitu mengakui dengan lisan, membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota ?"  ......Sepertinya belumlah saya sampai kesana, tapi saya ingin mencobanya....bukankah segala sesuatu dimulai dengan niat?

Saya pun bertanya.....bagaimana agar bisa gemetar hatiku setiap kali nama Allah disebut?
Saya pun menyadari.....Hanya Allah lah yang dapat menghadirkan hidayah kedalam hati mahluknya...
Saya pun tersimpuh,.....menangis, bersujud, memohon pertolongan dari Nya...
Saya ber do'a......Ya Allah Ya Rahman,Ya Wahhaab, hanya kepada Mu lah tempat meminta.....
                     .......Ya Allah, Ya Sami, dan hanya Engkau lah yang Maha Mendengar, Maha
                            Mengabulkan.......
                     Hadirkanlah getaran  dalam jiwaku setiap kali Asma mu terdengar, Amien Ya Rabb.

Do'a yang pendek untuk permintaan yang sangat besar, tapi saya tau dengan pasti, Allah sangat sayang pada mahluknya, saya PERCAYA pastilah Allah akan mengabulkan permintaan hambanya yang bersimpuh dan meminta dengan sungguh-sungguh, Saya PERCAYA hidayah Allah akan datang apabila kita berusaha mendekatkan diri kita pada Nya.

Saya tak lagi gundah....
Insya Allah bisa hatiku bergetar tiap kali nama Allah disebutkan
I will.......When I belive
You will....When you believe

Allah A'lam

                          

Monday, March 25, 2013

Parenting Ala Ali Bin Abi Thalib

"Didiklah anakmu sesuai dengan jamannya, Karena mereka hidup bukan di jamanmu"       itulah quote tekenal dari Ali Bin Abi Thalib RA, khalifah ke-4 umat islam yang terkenal dengan kepintaran, kejujuran dan juga kesetiaannya terhadap Rasulullah SAW.
Seperti sudah kita pahami bahwasannya mendidik dan membesarkan anak adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Banyak hal yang harus diperhatikan untuk menentukan pola pendidikan yang terbaik bagi masing-masing anak, apalagi mereka tidak hidup di jaman dahulu.
Menurut Ali bin Abi Thalib Ra. ada tiga pengelompokkan dalam cara memperlakukan anak:
1. Kelompok 7 tahun pertama (usia 0-7 tahun), perlakukan anak sebagai raja.
2. Kelompok 7 tahun kedua (usia 8-14 tahun), perlakukan anak sebagai tawanan.
3. Kelompok 7 tahun ketiga (usia 15-21 tahun), perlakukan anak sebagai sahabat.

ANAK SEBAGAI RAJA (Usia 0-7 tahun)
Melayani anak dibawah usia 7 tahun dengan sepenuh hati dan tulus adalah hal terbaik yang dapat kita lakukan. Banyak hal kecil yang setiap hari kita lakukan ternyata akan berdampak sangat baik bagi perkembangan prilakunya, misalnya :
>> Bila kita langsung menjawab dan menghampirinya saat ia memanggil kita- bahkan ketka kita    sedang sibuk dengan pekerjaan kita - maka ia akan langsung menjawab dan menghampiri kita ketika kita memanggilnya.
>>Saat kita tanpa bosan mengusap punggungnya hingga ia tidur,  maka kelak kita akan terharu ketika ia memijat atau membelai pngung kita saat kita kelelahan atau sakit.
>> Saat kita berusaha keras menahan emosi di saat ia melakukan kesalahan sebesar apapun, lihatlah dikemudian hari ia akan mampu menahan emosinya ketika adik/ temannya melakukan kesalahan padanya.
Maka ketika kita selalu berusaha sekuat tenaga untuk melayani dan menyenangkan hati anak yang belum berusia tujuh tahun, insya Allah ia akan tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan, perhatian dan bertanggung jawab. Karena jika kita mencintai dan memperlakukannya sebagai raja, maka ia juga akan mencintai dan memperlakukan kita sebagai raja dan ratunya.

ANAK SEBAGAI TAWANAN (usia 8-14 tahun)
Kedudukan seorang tawanan perang dalam islam sangatlah terhormat, Ia mendapatkan haknya secara proporsional, namun juga dikenakan berbagai larangan dan kewajiban. Usia 7-14 tahun adalah usia yang tepat bagi seorang anak bagi seorang anak untuk diberika hak dan kewajiban tertentu.
Rasulullah SAW mulai memerintahkan seoang anak untuk sholat wajib pada usia 7 tahun, dan memperbolehkan kita memukul anak tersebut (atau mengukum dengan hukuman seperlunya) ketika iIa telah berusia 10 tahun namun meninggalkan sholat. Karena itu usia 7-14 tahun adalah saat yang tepat dan pas bagi anak-anak kita untuk diperkenalkan dan diajarkan tentang hal-hal yang terkait dengan hukum-hukum agama, baik yang diwajibkan maupun yang dilarang, seperti:
>> Melakukan sholat wajib 5 waktu
>> Memakai pakaian yang bersih, rapih dan menutup aurat
>> Menjaga pergaulan dengan lawan jenis
>> Membiasakan membaca Al-Qur'an
>> Membantu pekerjaan rumah tanngga yang mudah dikerjakan oleh anak susianya
>> Menerapkan kedisiplinan dalam kegiatan sehari-hari
Reward dan punishment (hadiah/penghargaan/pujian dan hukuman/teguran) akan sangat pas diberlakukan pada usia 7 tahun kedua ini, karena anak sudah bisa memahami arti dari tanggung jawab dan konsekuaensi. Namun demikian, perlakuan pada setiap anak tidak harus sama kerena every child is unique (setap anak itu unik)

ANAK SEBAGAI SAHABAT (usia 15-21 tahun)
Usia 15 tahun adalah usia umum saat anak menginjak akil baligh. Sebagai orang tua kita sebaiknya memposisikan diri sebagai sahabat dan memberi contoh atau teladan yang baik seperti yang diajarkan oleh Ali bin Abi Thalib Ra.
>> Berbicara dari hati ke hati
Inilah saat yang tepat untuk berbicara dari hati ke hati dengannya, menelaskan bahwa ia sudah remaja dan beranjak dewasa. Perlu dikomunikasikan bahwa selain mengalami perubahan fisik, Ia juga akan mengalami perubahan secara mental, spiritual, sosial, budaya dan lingkungan, sehingga sangat mungkin akan ada masalah yang harus dihadapinya. Paling penting bagi kita para orang tua adalah kita harus dapat membangun kesadaran pada anak-anak kita bahwa pada usia setelah akil baliqh ini, ia sudah memiliki buku amalannya sendiri yang kelak akanditayangkan da diminta pertanggung jawabannya oleh Allah SWT.
>> Memberi Ruang Lebih
Setelah measuki usia akil BAliqh, anak perlu memiliki ruang agar tidakmerasa terkekang, namun tetap dalam pengawasan kita. Controlling tetap harus dilakukan tanpa bersikap otoriter dan tentu saja diiringi dengan berdo'a untuk kebaikan dan keselamatannya. Dengan demikian anak akan merasa penting, dihormati, dicintai, dihargai dan disayangi. Selanjutnya, Ia akan merasa percaya diri dan mempunyai kepribadian yang kuat untuk selalu cenderung pada kebaikan dan menjauhi perilaku buruk.
>> Mempercayakan tanggung jawab yang lebih berat.
Waktu usia 15- 21 tahun ini penting bagi kita untuk memberinya tanggung jawab yang lebih beratdan lebih besar, dengan begini kelak anak-anak kita dapat menjadi pribadi yang cekatan, mandiri, bertanggung jawab dan dapat diandalkan. Cobtoh pemberian tanggung jawab pada usia ini adalah seperti memintanya membimbing adik-adiknya, mengerjakan beberapa pekejaan yang biasa dikerjakan oleh orang dewasa, atau mengatur jadwal kegiatan dan mengelola kuangannya sendiri
>> Membekali anak dengan keahlian hidup.
Rasulullah SAW bersabda, "Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah" (Riwayat sahih Ima Bukhari dan Imam Muslm)
Secara harfiah, olah raga berkuda, berenang dan memanah adalah olah raga yang sangat baik untuk kebugaran tubuh. Sebagian menafsirkan bahwa berkuda dapat pula diartikan mampu mengendarai kendaraan (baik kendaraan darat, laut, udara). Berenang dapat disamakan dengan ketahanan dan kemampuan fisik yang diperlukan agar menjadi muslim yang kuat. Sedangkan memanah dapat pula diartikan sebagai melatih konsentrasi dan fokus pada tujuan. 
Di era modern, sebagian pakar memperluas tafsiran hadist diatas sebagai berikut :
>Berkuda = Skill of Life, memberi keterampilan atau keahlian sebagai bekal hidup agar memiliki rasa percaa diri, jiwa kepemimpinan dan pengendalian diri yang baik.
> Berenang = Survival of Live, mendidik anak agar selalu bersmangat, tidak mudah menyerah dan tegar dalam menghadapi masalah.
> Memanah = Thingking of Life, mengajarkan anak untuk membangun kemandirian berpikir, merencanakan masa depan dan menentukan target hidupnya.

Semoga saja kita para orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya dapat memberikan perlakuan yang tepat pada anak-anak, siapapun mereka, dari manapun mereka berasal, dan dimanapun mereka berada, karena anak-anak adalah tanggung jawab orang dewasa di sekitarnya.

Wa Allah A'lam.

Thursday, February 28, 2013

Hari Akhir, Hari Kemudian, Sudah SIAP?

Hari Akhir, Hari Kemudian, Sudahkah kita SIAP? 

"Dan sesungguhnya Hari Kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya" (QS. Al-Hajj 22:7)

Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.” (Q.S Al Anbiyaa 104)

Sebagai seorang muslim, pastinya kita sudah menghafal ke-6 rukun Iman yang salah satu nya yaitu IMAN KEPADA HARI KEMUDIAN, namun apa makna dari Iman kepada Hari Kemudian? Yang paling mendasar dari iman kepada hari Kemudian adalah dengan mempercayai kepastian akan adanya hari kemudian, bahwa kehidupan di dunia ini akan habis dan mempunyai batas waktu berakhirnya, kemudian akan berganti dengan kehidupan kedua di alam akhirat. Saya menyebut hari tersebut sebagai Hari Kemudian dan bukan Hari Akhir adalah karena saya  ingin menekankan bahwa memang benar bahwa hari kiamat adalah akhir dari hidup kita di dunia ini,namun selain itu yang harus disadari justru adalah bahwa hari kiamat adalah hari permulaan dari dimulainya kehidupan kekal kita, kehidupan selama-lamanya tanpa batas waktu, kehidupan di Akhirat.                                    Didalam Al Qur'an, hari kiamat disebut dalam banyak kata seperti Yawm ad-Din ( Hari Penghakiman/ Pembalasan), Yawm al-Qiyamah (Hari Kebangkitan), Yawn Al-Fath (Hari Keputusan), Yawm al-Hisab (Hari Perhitungan), Yawm ath-thalaq (Hari Pertemuan), Yawm al-Jam'i (Hari Pengumpulan) dan lain-lain.
Hari Kiamat adalah sesuatu yang pasti terjadi, mungkin juga tak akan lama lagi..., karena beberapa dari tanda-tanda bahwa kiamat semakin dekat sudah tampak, diantaranya adalah banyaknya perzinahan, banyaknya wanita yang mengumbar aurat nya, dan lain sebagainya. Kalau memang benar adanya kiamat sudah mendekat, maka pertanyaan utama akan timbul di kepala kita, sudahkah kita siap? apa yang sudah kita tanam selama di dunia ini? apakah kita ketika di hisab nanti akan "panen raya" atau sebaliknya "paceklik" di Akhirat nanti??

Gambaran tentang kehidupan Hari Kiamat
Tak ada seorangpun yang bisa membayangkan kedahsyatan peristiwa hari Akhir, yang ditandai dengan ditiupnya sangkakala pertama oleh malaikat israfil, dan semua yang ada dilangit dan dibumi akan hancur lebur tanpa sisa. Firman Allah swt dalam QS.Az-Zumar 39 : 68
"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)". Kedahsyatan hari kiamat juga tergambar jelas dalam QS. Az-Zalzalah 1-8 "Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya,karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka, Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula". ; QS. Al- Waqi'ah 1-6  "Apabila terjadi hari kiamat, tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan." ;  dan juga Q.S Al Mu’minun: 15-16 “Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari Kiamat.” 

Wednesday, February 20, 2013

Tiga Golongan Manusia di Akhirat Nanti

Apabila kita membaca QS.Al-Waaqi'ah (surah ke 56), maka kita akan tau segala sesuatu tentang hari kiamat dan juga akhirat, dan akan dijelaskan pula oleh Allah bahwa pada hari Akhir nanti, manusia akan dibagi menjadi 3 golongan, yaitu Golongan kanan yang mulia, Golongan kiri yang sengsara, dan golongan yang paling mulia dan paling dekat kepada Allah, yaitu golongan yang paling pertama beriman. Disebutkan dengan terperinci akan ke-3 golongan tersebut sbb:

1. Golongan pertama adalah golongan yang paling mulia, yaitu golongan  orang-orang yang paling pertama beriman, merekalah yang paling dekat kepada Allah, mereka berada dalam jannah kenikmatan. Mereka itu terdiri dari segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahta emas dan permata, mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, mereka semuanya berada di surga yang menyediakan segala jenis kenikmatan yang baik, minuman yang lezat dan tidak memabukkan, buah-buahan,daging, mereka juga ditemani bidadari yang sangat menawan, Subhanallah, betapa indahnya..., disinilah nanti Rasulullah dan para sahabatnya bermukim, di surga Firdaus yang tertinggi.

2. Golongan kedua adalah golongan Kanan, adalah golongan yang bahagia, yaitu segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian. Mereka masuk juga kedalam surga yang didalamnya terdapat pohon bidara yang tak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk, ditemani bidadari dan gadis perawan yang penuh cinta dan juga seumur. 

3. Golongan terakhir adalah golongan kiri, mereka itu adalah golongan yang paling sengsara, mereka masuk neraka dan kekal didalamnya, Mereka berada dalam siksaan angin yang amat panas, dan air panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Mereka itulah yang pada masa hidupnya itu bermewah-mewahan. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa besar.Mereka tidak percaya adanya hari akhir dan mereka selalu mengatakan: "Apakah bila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami akan benar-benar dibangkitkan kembali? Mereka itu
orang-orang yang sesat lagi mendustakan (hari Akhir), Mereka benar-benar akan memakan pohon zaqqum (sejenis tanaman berduri), sesudah itu mereka juga akan meminum air yang sangat panas seperti unta yang kehausan. Naudzubillah min dzalik.

Mau masuk golongan yang mana kita? Insya Allah kita semua masuk ke golongan orang-orang mu'min, yang beruntung dan dapat menikmati indah nya surga, Amien YRA.

Friday, January 25, 2013

Muhammad Rasulullah

Apa kau kenal Muhammad, Rasulullah?
Ialah kekasih Allah...
Lahirnya membawa cahaya ke bumi ini
Cerahkan dunia, Terangi alam semesta.
Menyinari kelamnya hati manusia.

Apa kau tau Muhammad, Rasulullah?
Ia memang manusia biasa...
Namun akhlaknya mulia
Selalu santun kepada semua
Selalu jujur dalam setiap kata
Selalu sabar dan penuh kasih, itulah pembawaan nya

Apa kau sudah dengar tentang Muhammad, Rasulullah?
Ialah Al-Amin, yang dapat dipercaya
Ia mengajarkan tentang Allah dan sifat-sifat-Nya yang sangat indah
Ia membawa agama Islam, yang merubah paradigma dunia
Ia mengajarkan bahwa harkat manusia adalah sama
yang membedakan manusia dimata Tuhannya hanyalah ke-taqwaan nya
Ia mengajarkan berdamai sebelum berperang
Ia mengajarkan memaafkan sebelum membalas
Ia mengajarkan kasih sayang kepada semua
Ia mengajak umat nya untuk selalu berbuat kebaikan
Ia menyerukan Islam sebagai agama pembawa kedamaian

Apa kita mencintai Muhammad, Rasulullah?
Mengenal nya berarti mempelajari sifat-sifat mulia nya
Menjunjungnya berarti  men-tauladani akhlak nya
Membelanya berarti mempelajari dan mengajarkan tentang contoh prilakunya
Menyayanginya berarti menyayangi ummat nya yang sangat disayanginya
Mencintainya berarti menjalankan ajaran Al-Qur'an dan Sunah-sunah nya

Ayo kita cintai Nabi kita Muhammad...
Doakan beliau, Shalawat untuk nya...
Tauladani dia...Ingat selalu akan dia...
karna dia selalu ingat kepada kita
bahkan sampai akhir hayat nya Rasulullah menyebut tiga kata..
Ummati...ummati...ummati...

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد اللهم بارك على محمد وعلى  آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

“Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, Allaahumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid”.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”

Ditulis untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad 2013
(Hari dimana kita seharusnya ber muhasabah sampai dimana kita meneladani Rasulullah saw)

Wednesday, January 23, 2013

URUTAN MENCINTAI yang DICINTAI ALLAH


Kita manusia, adalah mahluk yang lemah, sangat gampang tergoda oleh nafsu kita sendiri, mulai dari manusia pertama, Nabi Adam as, bahkan ketika Ia masih tinggal di Surga, Ia sudah tergoda oleh nafsu yang tentunya dibisikkan oleh syeitan, sehingga Nabi Adam berbuat dosa dan diturunkan ke Bumi. Dan hal ini pasti akan terus terjadi sepanjang umur dunia ini, apalagi syeitan sudah berjanji akan terus menghasut mausia sampai akhir zaman, agar kelak manusia ‘menemani’ mereka di neraka jahanam, seperti yang difirmankan Allah dalam                        QS. Al-Israa [17]: 62-64 : Dia (iblis) berkata "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya (Adam) yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil". Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. Dan hasuntlah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka”. Auzubillah.
Kita manusia sering lupa, bahwa karunia yang Allah berika kepada kita berupa keluarga, anak dan harta benda itu sebenarnya adalah ujian bagi kita, dan seperti dinyatakan dalam surah Al-Isra ayat 64, bahwa harta dan anak-anak kita adalah salah satu senjata utama bagi syeitan untuk menyusup dan menyesatkan kita. Allah berfirman engan sangat jelas dalam                QS At-Taubah [9]: 24 
Katakanlah: " Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebh kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. 
                               
Jadi ada 1 cara agar kita mengetahui apakah selama ini kita sudah diperdaya oleh syeitan melalui karunia yang kita miliki (harta, anak, keluarga dsb) adalah dengan mengurutkan prioritas cinta kita, apakah kita sangat mencintai karunia tesebut sehingga kita lupa atau lalai mencintai Sang Pemberi Karunia Allah swt seperti yang di nyatakan dalam ayat diatas? Kalau benar seperti itu, berarti selama ini kita termasuk orang-orang yang fasik, Auzubillah
Sayapun sekarang ini benar-benar merinding karena ketakutan, membayangkan bahwa selama ini urutan cinta saya seperti si-fasik, Kalau lagi bekerja, suka menunda sholat, kalau lagi mengurus anak, juga menunda sholat, lagi liat acara tv juga menunda sholat, parahnya lagi apabila sedang jalan-jalan kita suka meng-qadha sholat, apalagi kalau lagi menghitung harta, lupalah kita akan waktu sholat seakan-akan harta itulah sendiri tuhan kita, innalilahi wa inna ilaihi rajiun. Tapi saya tidak mau berdiam diri, saya tidak mau dicap Fasik oleh Allah, sangat tidak mau! Yang saya mau adalah Mendapat Cinta dan Ridha Allah sehingga dengan Cinta-Nya saya akan dapat menikmati indahnya Surga-Nya kelak. Tentunya anda pun pasti sependapat dengan saya…, pertanyaannya “HOW?” Bagaimana caranya? Jawabanya adalah dengan membalik urutan mencintai yang selama ini kita lakukan dengan URUTAN MENCINTAI yang DICINTAI ALLAH yaitu sbb:
Mencintai Allah dan Rasul-Nya
Mencintai Berjihad di jalan-Nya
Mencintai sisanya dari ayat diatas yaitu :
bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai.

Dengan urutan mencintai yang benar ini, seharusnya kita tidak lagi bisa diperbudak oleh kehidupan dunia dan tidak gampang dihasut oleh syeitan. Dengan urutan mencintai yang benar ini, seharusnya kita akan dapat menjadikan Allah sebagai kekasih kita, yang paling kita cintai, lalu juga mencintai Rasul-Nya, dan niscaya kita akan dapat menjadi ummat yang dicintai Allah.

Thursday, January 17, 2013

Berbagi itu Dahsyat !! Ayo Bantu Saudara2 Kita

Jakarta akhir-akhir in terus menerus dipenuhi dengan berita kebanjiran dimana-mana, Banyak rumah warga jakarta yang terendam banjir sampai atap, dan mereka terpaksa mengungsi dan tinggal di penampungan. Inilah saat bagi kita utuk mengulurkan tangan bagi saudara-saudara kita yang tertimpa bencana tersebut.
Islam selalu mengajarkan Umat nya untuk saling menyayangi dan saling tolong-menolong dengan sesamanya, dan salah satu cara Dahsyat untuk menolong sesama yang diajarkan oleh Islam adalah dengan SHODAQOH, demikian penuturannya...

Bersedekah sangat dianjurkan dalam Islam. Bersedekah itu sangatlah dahsyat, karena selain memiliki aspek ritual, sedekah juga memiliki makna sosial yang sangat tinngi nilainya. Dengan sedekah kita dapat menolong dan meringankan beban orang yang hidupnya sedang dalam kesulitan, atau bahkan kekurangan dan kemiskinan. Dengan sedekah kita dapat menjain ikatan kasih sayang antara saudara dan sesama manusia. Dengan sedekah kita dapat mengurangi kecemburuan sosial yang marak terjadi di sekeliling kita.
Allah Al-Karim, Yang Maha Pemurah, selalu menuntun hamba-Nya agar peduli dan berbagi dengan sesama, dan menafkahkan sebagian rizki untuk saudaranya,sudah sepatutnya kita meneladani sifat Al-Karim dengan berbagi. Seperti yang dinyatakan-Nya dalam QS Al Hadid [57]: 7 
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar".

Dinyatakan pula dalam
Q.S. Al-Munafiqun [63]: 10 sebagai berikut: 

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh?".
dan dalam QS. Al-Baqarah [2]: 254 Allah telah pula memberi peringatan kepada kita sebagai berikut:
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. 
Dalam ayat lain Allah juga menekankan betapa mulianya nilai dari sedekah,bahkan dikatakan "Kamu sekalian tidak akan memperoleh kebaikan (pahala), kecuali menafkahkan (memberikan) apa yang kalian cintai" (Q. S. Ali Imran (3): 92)

Dalam sebuah Hadist Shahih dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selagi matahari masih terbit. Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong orang hingga ia dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas kendaraannya merupakan sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah dan menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sudah jelas sekali paparan ayat-ayat Al-Qur'an diatas tentang keutamaan dan keharusan kita untuk bersedekah, namun bukan hanya itu, sedekah itu mempunyai KEDAHSYATAN yang amat sangat, bersedekah adalah Berniaga/ berdagang dengan Allah, dimana Allah yang Maha Kaya, Maha Berterimakasih sudah berjanji dalam Al Qur’an surat Al Baqarah [2] : 245 bahwa:  
Barangsiapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.  Itulah janji Allah, dan Allah Selalu Menepati Janji-Nya. Kedahsyatan sedekah juga terangkum dengan apik dalam kalam Ilahi  QS. Al Baqarah [2]: 261-262:
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuni-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Dalam QS. Al Hadiid [57]: 11 dikatakan: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya dan akan memperoleh pahala yang banyak.”. Sedangkan dalam Al Hadiid ayat 18 dikatakan: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah, pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak.” Dalam surat Al Lail ayat 17-18 : Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu. (yaitu) yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya.  
Subhanallah! Betapa dahsyat kekuatan Infaq dan Shadaqoh itu, amat merugi lah orang-orang yang tidak mengerjakannya.
Sebaga penutup saya ingin mengajak pembaca untuk memandang harta seperti pandangan junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w. dalam memandang harta, yaitu Rasulullah selalu berpedoman bahwa pada hakikatnya, harta adalah milik Allah dan manusia diberi kuasa (amanah) untuk mengelolanya dengan baik. Manusia tidak mempunyai kekuasaan mutlak terhadap harta dan harus menafkahkan sebagian hartanya sesuai syariah Allah, seperti dalam Al Qur’an surat Al Hadiid [57] : 5 – 7: 
Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan sebagian dari hartanya adalah orang-orang yang beriman. 
Maka Saudaraku, kelolalah Harta yang Allah itipkan kepadamu dengan baik, bersedekahlah segera, niscaya Allah pasti akan melipat gandakan hartamu untuk mu. 

Wa Allah A'lam


Saturday, January 12, 2013

Monday, January 7, 2013

Dunia (dan) Akhirat, Kamu pilih yang mana? Ayo kita capai KEDUANYA!!!

Dunia (dan) Akhirat, Kamu pilih yang mana?
QS. Al- Isra [17]: 18 -21
"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir". (18)
"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik". (19)
"Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi" (20)
"Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya". (21)

Dalam surah Al-Isra diatas dinyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang merdeka,bebas menentukan pilihan, terutama kebebasan manusia untuk menentukan tujuan hidupnya, apakah tujuan hidup kita hanya untuk kesenangan dunia saja ataukah tujuan hidup kita untuk menuju kenikmatan akhirat? Dalam surah Al-Isra diatas juga dijabarkan juga sifat Allah Ar-Rahman, bahwa dia Maha Pengasih-Maha Pemurah, dimana Dia akan memberi kepada semua mahluk-Nya, walau kepada yang tidak beriman sekalipun, dan Allah juga memberi seperti apa yang 'di idamkan' hamba-Nya. Namun juga disebutkan bahwa ada dua pilihan bagi kita, yaitu (yang menghendaki) kehidupan Duniawi atau (yang menghendaki) kehidupan Akhirat. Dimana ditegaskan pada ayat ke 21 diatas, bahwasannya kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya,dan juga adanya peringatan Allah pada ayat ke 18 diatas, bahwa bagi yang hanya menginginkan kehidupan duniawi (saja), maka Allah akan memberinya kenikmatan Dunia (yang fana ini) namun di akhirat nanti merugilah orang-orang tersebut, dan hanya neraka jahanam lah tempat kembali mereka, naudzubillah.
Ayat diatas benar-benar menggambarkan Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia, manusia telah diberikan oleh Allah akal, dengan akal nya manusia dapat berfikir mana yang baik dan tidak, manusia juga dapat berfikir bagaimana survive di dunia ini, dan dengan akalnya manusia diberi kebebasan memilih tujuan hidup nyaNamun Allah tidak 'membiarkan' kita jalan tanpa arah, Ia senantiasa membimbing 'arah' manusia dengan pelajaran, petunjuk dan juga rahmat-Nya (QS. Yunus [10]: 57). Tinggal kita sendirilah yang menentukan, mau atau tidak mengambil pelajaran dan petunjuk yang sangat berharga dari Allah tersebut, agar  kita tidak sesat arah, agar kita di tunjukkan jalan yang lurus oleh-Nya....!
Kita harus ingat, bahwa sekiranya Allah menghendaki, niscaya kita dijadikan-Nya sebagai satu umat (saja), namun Allah hendak menguji kita terhadap pemberian-Nya agar kita berlomba-lomba berbuat kebajikan (QS. Al-Maidah [5]: 48).Itulah harusnya tujuan hidup kita di dunia ini, berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan, demi mendapat kemuliaan di akhirat nanti, agar mendapat Ridha Allah dan memperoleh tempat di Surga-Nya kelak.

Ayo kita capai KEDUANYA! InsyaAllah BISA !!!
Kenapa dalam judul diatas tidak saya buat sebagai "Dunia atau Akhirat?" tapi menggunakan kata sambung "dan"? Karena agama islam selalu menuntun umatnya agar menjadi ummatan wasathan, ditengah-tengah, seimbang antara Dunia dan Akhirat, ketika pandangannya mengarah ke langit, kakinya harus tetap menapak di bumi, manusia tidak boleh tenggelam dalam materialisme (kehidupan duniawi saja), tidak juga membumbung tinggi dalam spiritualisme (saja). Islam mengajar umatnya agar meraih materi duniawi, tetapi dengan nilai-nilai samawi. Keseimbangan seperti yang saya sebutkan diatas, insyaAllah bisa kita capai apabila kita memahami betul fitrah manusia dan tujuan hidup kita (yang ideal)  di dunia ini seperti yang  saya sebutkan diatas "berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan, demi mendapat kemuliaan di akhirat nanti, agar mendapat Ridha Allah dan memperoleh tempat di Surga-Nya kelak"
Adapun tujuan hidup yang dinyatakan dalam surah Al-Isra, dibedakan menjadi dua, apakah tujuan hidup kita hanya untuk kesenangan dunia saja ataukah tujuan hidup kita untuk menuju kenikmatan akhirat? Kita harus yakin benar bahwa kehidupan akhirat itu lebih utama, lebih tinggi tingkatannya, dan kekal selamanya, tidak hanya semetara sepeti di Dunia ini. Saya juga yakin bahwa dengan mengutamakan tujuan akhirat, niscaya kehidupan duniawi kita akan lebih baik, terutama dari sisi kualitas hidup nya. 
Dunia kita ini adalah media bagi kita untuk berlomba-lomba dalam (idealnya) berbuat kebajikan, dimana semua yang kita lakukan dan usahakan di dunia ini, (idealnya) hanyalah semata-mata karena ingin mencapai tujuan kita- yaitu dunia Akhirat yang baik, tentunya dengan diperolehnya Ridha Allah swt. Saya berkali kali menuliskan kata 'idealnya' dalam kurung karena saya menyadari bahwa kita ini manusia yang penuh kekurangan, walau kita tau mana yang ideal dan mana yang tidak, namun jauh lebih mudah mengatakannya dan menuliskannya daripada menjalaninya, namun paling tidak kita jangan bosan untuk mengatakannya, jangan letih untuk menuliskannya, dan insyaAllah, dengan akal dan kemauan yang kokoh, kita dapat pula menjalaninya atau mengamalkannya. jadi ayo saudaraku, sama sama kita jalani hidup di dunia yang bermanfaat, saling berlomba dalam melakukan kebaikan, saling menolong dan mengingatkan, saling kasih dan mengasihi dan yang terpenting menapaklah di bumi Allah dengan pandangan yang mengarah ke langit (penuh Taqwa), jangan kita terlena dengan kehidupa duniawi belaka, karena saudaraku...,peringatan Allah sangatlah jelas, apabila kita hanya memikirkan dunia saja, kita akan tercela dan terusir di ahirat nanti nya. 

Wa Allah A'lam      

Saturday, January 5, 2013

Thursday, January 3, 2013

The Answer of The Big Question "WHY?"

The Big Question : WHY?  KENAPA?
Pertanyaan diatas paling sering saya terima akhir-akhir ini, mungkin karena beberapa keputusan "perubahan dalam diri saya" yang saya lakukan....misalnya saja "Pake jilbab nih sekarang? Kenapa?" "Buat blog baru ya? berat amat isi nya, kenapa?" "Kenapa blog lu namanya bumiberpelangi? kok gak islami juga namanya? . Saya akan coba jawab disini satu persatu walau dengan sederhana.

Alhamdulillah...., Now I'm a Hijabers!
Keputusan berhijab ini datang benar-benar dari dalam diri saya sendiri, saya berbintang Aries, dimana saya selalu "kutau yang kumau" dan biasanya akan mengejar apa yang saya mau, sifat itu membawa saya selalu menjadi pribadi yang alhamdulillah percaya diri dan tidak gampang terbawa arus negativ, walau pergaulan saya dengan berbagai macam karakter teman, mulai dari  'anak masjid' sampai  'anak gaul jakarta'. Saya tidak menafikkan bahwa dulu saya juga sama seperti remaja lain banyak coba-coba dan juga senang dengan kehidupan gaul yang glamor, masa-masa indah yang saya pandang sebagai masa menempa diri dan memperkaya pengalaman, namun saya sebut (sambil berniat canda) sebagai "Masa Jahiliyah Ku".
Teman2 saya banyak juga yang terkejut ketika saya ber hijab, karena mereka mengenal saya dari masa jahiliyah saya itu, dimana pakaian saya biasanya .....ya gitu deh, kurang bahan, bahasa nya, yang jelas tidak tertutup walau tidak buka-buka an seperti banyak remaja jaman sekarang ini. Dahulu, saya selalu pd dan nyaman dengan pilihan cara berpakaian saya,namun tiba2, beberapa bulan yang lalu, saya ikut sebuah pengajian yang membahas tentang wanita, dimana dibahas dalam pengajian tersebut salah satunya adalah perintah mengenakan hijab bagi wanita dalam QS. Al-Ahzab [33]: 59 dan An-Nur [24]: 31, nah sejak saat itu saya yang biasanya ratu nya pd jadi merasa tidak pd dan mulai tidak nyaman dengan semua pakaian saya, dan hal ini sangat mengganggu karena bagi saya kenyamanan diri no1. Saya tidak tau kenapa, namun ketidak nyamanan itu berlangsung terus menerus selama satu bulan. Namun ke anehan yang terjadi itu berubah pada suatu hari ketika saya datang ke pengajian dan mengenakan busana muslim, walau belum berhijab, masih pakai kerudung saja. Tiba2 saja kenyamanan hinggap lagi dalam diri saya, walau belum sepenuhnya, saya pun penasaran dan mencoba besoknya untuk benar-benar berhijab dan BAM! This is it! Pd dan kenyamanan kembali dalam diri saya, dan sejak itu saya kembali "kutau yang kumau" saya tau pada hari itu, bahwa jiwa saya telah terpanggil, saya pun menangis terharu hari itu dan saya panjatkan do'a syukur kepada Allah yang masih mengasihi saya, sehingga  Dia memberi saya petunjuk yang indah ini.
Allah bersabda dalam QS. Al-Qashash [28]: 56  " ...........Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk".          


Alhamdulillah...., Now I can write this blog (dan keinginan dibaliknya)
Setelah saya menerima petunjuk untuk berhijab diatas rasanya nikmat sekali, tak putus rasa syukur saya kepada Allah karenanya, saya pun selalu ber Do'a " "Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wahab lanaa min ladunka rahmatan innaka antal-wahhaab" Yang artinya ; " Ya Allah Tuhan Kami, Janganlah Engkau sesatkan kami sesudah (kami) mendapat petunjuk, berilah kami karunia, Engkaulah Yang Maha Pemurah." Namun rupanya Allah Sang Maha Pengasih, Yang Maha Luas dengan anugerah-Nya  benar-benar Memberi melampaui batas harapan pengharap-Nya, Ia kembali menggerakan Kuasa-Nya membuat saya yang selama ini memendam keinginan untuk membuat tulisan islami secara sederhana, semampu saya, namun belum terlaksana, karena ke malasan saya, jatuh sakit! Sakit saya menyebabkan saya ber-nazar, apabila sakit tidak separah yg diperkirakan dan sembuh saya akan membuat blog ini, dan itulah Bam yang kedua! Alhamdulillah sakit saya tidak 'separah itu' dan hanya perlu istirahat, dan masa istirahat saya gunakan untuk menulis blog ini dimulai dari hari terakhir di tahun 2012. Blog ini saya tulis dengan semangat setelah bermuhasabah terhadap diri saya, yaitu untuk mengisi lembaran hidup saya dengan hal yang bermakna dan insyaAllah berguna bagi orang lain dan dapat menjadi saldo 'ilmu yang bermanfaat' di yaumul Nisab nanti bagi saya. Amin YRA

BUMI BER-PELANGI
Nama bagi saya sangat penting, karena menggambarkan "karakter" sang penulis dan tulisan nya. selama 3 hari nama blog ini adalah dakuterusbelajar, namun saya tidak puas dengan nama itu, mengganjal rasanya di hati ini, dan ketika pagi tadi saya berjemur matahari sambil mensyukuri ni'mat Allah yang tak ada habisnya ini, yaitu alam, saya tersadar nama blog saya haruslah menggambarkan kenikmatan Allah yang tiada tara nya ini. Dan seketika saya mendapat inspirasi nama Bumi Berpelangi, dimana Bumi menggambarkan seluruh ni'mat yang diberikan Allah kepada kita di Dunia ini, dan Pelangi menggambarkan aneka warna dan keanekaragaman yang terdapat di bumi ini, dimana semuanya itu sangatindah dan harus di syukuri. begitulah kira-kira filosofi dibalik nama Bumi Berpelangi.

Saya senantiasa berdoa kepada Allah, semoga Ia selalu Melimpahkan Hidayah dan Rahmat-Nya kepada junjungan kita Rasulullah SAW, kepada saya, keluarga saya dan kita semua. Semoga saya juga diberikan kekuatan dan semangat untuk dapat terus berkarya dan menulis di blog ini, semampu saya.
Saya amat berharap semua keluarga, teman dan para pembaca blog ini juga dapat menyemangati saya dan juga memperoleh sesuatu yang posituv dari blog ini.

Terimakasih ya untuk yang sudah mau membaca blog saya ini...!