KITA SEMUA BERSAUDARA
Aku
bahagia menjadi seorang Muslim, karena artinya aku tak akan sebatang kara
Karena
Rabb ku bersabda " Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara"
Jadi
kau, kau, dan kau...orang beriman di dunia, kuucapkan salam untukmu
saudaraku.
Mari
satukan hati dalam jalinan ukhuwah, saling mengingatkan, saling menasehati, dan
saling menguatkan.
Lembutkan
hati kita agar selalu peka dengan keadaan saudara-saudara kita.....
Mari
bergandeng tangan dan menyerukan Takbir bersama
Jangan
lagi terpecah pecah jangan lagi terkotak-kotak
Karena
saudaraku...sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara
Judul tulisan dan Puisi
diatas saya buat karena kinginan dan harapan saya yang tinggi, bahwa sekiranya
Umat Islam, yang sekarang banyak terkotak-kotak, kembali ber- Bhineka Tunggal
Ika, karena walaupun banyak mashaf dan juga aliran yang kita kenal, namum
sesungguhnya akar akidah kita selalu satu, Tuhan kita satu Allah SWT, Rasul kita
Muhammad SAW, Kitab kita Al-Qur'an, Sholat kita 5 kali sehari, selagi
pokok-pokok islam tersebut sama, maka kita bersaudara. Allah berfirman dengan
jelas dalam QS. Al-Hujaraat [49]: 10
Artinya : "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu
damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah
terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat".
Nah kalau Allah SWT saja
memerintahkan kita untuk berdamai (memperbaiki hubungan) dengan sesama muslim
yang lain, amat tidak pantas kalau kita malah memisah-misahkan diri, apalagi
kalau kita sampai saling tuduh menuduh bahwa yang aliran satu benar dan yang
lain sesat, sesungguhnya karena hasutan syaitan lah kita dapat terperosok dan
terpecah belah. Harus kita sadari bersama bahwa Perpecahan
adalah musuh utama yang menghancurkan eksistensi umat Islam.
Fenomena yang terjadi saat ini yang
muncul dimasyarakat Islam adalah banyak yang saling membanggakan golongan
dan kelompok sendiri, merasa yang paling baik merasa yang paling benar dan
menyatakan glongan yang lain sebagai sesat. Padahal yang seharusnya ideal
adalah kita sesama muslim bergandeng tangan diatas jalan Allah untuk menegakkan
masyarakat Islam yang solid, untuk saling mengingatkan, saling
nasehat-menasehati jika ada saudaranya yang salah, tentunya menasehati dengan
kelembutan seperti yang diajarka oleh Rasulullah.Bukan justru sebaliknya saling
mengumpat dan saling mencaci. Maka tidak salah jika saat ini muslim hanya
seperti buih dilautan makin banyak secara kwantitas tapi menurun secara kualitas.
Sadarkah saudaraku jika sikap saling
bermusuhan sesama saudara semuslim justru akan menggerogoti Islam dari dalam? Allah SWT telah
mengkaitkan perpecahan dengan syirik seperti dalam firman-Nya dalam QS. Ar-Ruum [30] : 31-32 yang artinya :
"dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. yaitu
orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa
golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan
mereka."
dan Ditegaskan agi oleh Allah dalam QS. Ali-Imran [3]: 105 yang artinya :
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan orang-orang yang berkelompok-kelompok dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat".
Jelas sekali dari kedua ayat diatas, islam sangat tidak senang dan mengutuk perpecahan, berselisih paham, bahkan perpecahan diumpamakan sama seperti syirik, sebuah dosa (utama) yang sangat berat, karena jelas sekali dengan adanya perpecahan seperti yang banyak terjadi sekarang ini, terkaburlah atau bahkan tertutuplah citra Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin, bahkan banyak yang menganggap Islam sebagai agama yang keras, radikal dan identik dengan kekerasan. Padahal Islam seharusnya solid dan menyatu seperti zaman Rasulullah dan Khalifatur Rasyidin, itulah yang membawa Islam menjadi agama besar, dan mendunia.
Allah juga menegaskan dalam QS. Al-An’am [6]: 159
“Sesungguhnya
orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak
ada sedikitpun tanggung jawabmu (Muhammad) kepada mereka. Sesungguhnya urusan
mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan
kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.”
Perpecahan dan perselisihan
adalah dekat dengan kekufuran seperti
Sabda Rasulullah “Jangan
sepeninggalanku kalian menjadi kafir, dimana sebagian kamu membunuh sebagian
lain (HR Bukhari & HR Muslim), Tapi sebaliknya Persatuan dan
persaudaraan adalah dekat dengan iman seperti sabda Rasulullah “Dan kamu tidak akan beriman sehingga kamu
saling mengasihi” (HR Muslim)
Patut kita renungkan, apa yang sebenarnya dipermasalahkan diantara satu kelompok muslim dengan muslim lainnya sehingga kita jadi terpecah belah? Biasanya hanyalah perbedaan tata cara, istilah, ataupun penafsiran atas sebuah perkara, namun menurut saya apabila kita hayati, ternyata akar dari semua aliran Islam yang tersebar ini adalah satu, selama akidah kita menyatakan bahwa Tuhan kita satu yaitu Allah SWT, Rasul kita Muhammad SAW, Kitab kita Al-Qur'an dan sebagainya seperti sudah saya jabarkan diatas, berarti kita sama-sama Muslim. Yang cukup saya sesalkan adalah, kenapa perbedaan tata cara dan penafsiran tidak kita sikapi dengan positiv, bukankah ajaran Islam justru diturunkan Allah untuk mempersatukan umat-Nya? Bukankahkah Islam yang mengajarkan persaudaraan dan persamaan derajat? bukankah Islam terkenal dengan ajarannya yang lembut, berperikemanusiaan, saling mengasihi antar sesama (QS. al-Fath [48]: 29), mengedepankan rasa keamanan (QS. al-An'am [6]: 82) bukan hanya bagi pemeluk agama nya saja, bahkan juga menjamin kebebasan dan keamanan bagi pemeluk agama lain (QS. al-Baqarah [2]: 256 dan QS. at-Taubah [9]: 6). Kalau kepada pemeluk agama lain saja kita diperintah untuk memberi kebebasan dan mengasihi, apalagi kepada saudara kita sendiri sesama umat muslim. Bukankah Islam dapat menampung dan menaungi berbagai pendapat? Bukankah Islam yang mengajarkan bahwa tidak sempurna iman seorang muslim hingga kita mencintai untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendir berupa kebaikan (HR. al-Buhari dan Muslim) ?
Mungkin saja kita selama ini belum memahami betul karakteristik ajaran Islam yang sesungguhnya sangat indah dan universal, sehingga (hanya karena) keragaman tata cara dan pemahaman dan juga penafsiran Al-Qur'an dan Sunnah dapat memecah belah kita.
Jadi saudara-saudaraku, ayo kita bergandeng tangan, jangan lagi berselisih paham terhadap urusan yang hanya Allah yang dapat menilai-nya, karena saya sangat yakin, agama islam dapat menampung berbagai pendapat, dan yang dapat menilai dengan adil mana yang paling benar atau yang kurang benar hanyalah sang Maha Adil, jadi janganlah kita seakan ingin "berlomba" dengan Tuhan dan menentukan bahwa (cara atau kelompok) kita lah yang paling benar dan (cara atau kelompok)yang lain salah dan sesat, sekali kali jangan! Takutlah atas peringatan Allah, bahwa orang yang memecah belah agama Islam ini adalah orang yang mempersekutukan Allah. Ingatlah firman Allah yang sangat indah ini " Allah mengajak seluruh makhluk kepada kedamaian dan keamanan" (QS> Yunus [10]: 25)
Wa Allah A'lam