Friday, January 25, 2013

Muhammad Rasulullah

Apa kau kenal Muhammad, Rasulullah?
Ialah kekasih Allah...
Lahirnya membawa cahaya ke bumi ini
Cerahkan dunia, Terangi alam semesta.
Menyinari kelamnya hati manusia.

Apa kau tau Muhammad, Rasulullah?
Ia memang manusia biasa...
Namun akhlaknya mulia
Selalu santun kepada semua
Selalu jujur dalam setiap kata
Selalu sabar dan penuh kasih, itulah pembawaan nya

Apa kau sudah dengar tentang Muhammad, Rasulullah?
Ialah Al-Amin, yang dapat dipercaya
Ia mengajarkan tentang Allah dan sifat-sifat-Nya yang sangat indah
Ia membawa agama Islam, yang merubah paradigma dunia
Ia mengajarkan bahwa harkat manusia adalah sama
yang membedakan manusia dimata Tuhannya hanyalah ke-taqwaan nya
Ia mengajarkan berdamai sebelum berperang
Ia mengajarkan memaafkan sebelum membalas
Ia mengajarkan kasih sayang kepada semua
Ia mengajak umat nya untuk selalu berbuat kebaikan
Ia menyerukan Islam sebagai agama pembawa kedamaian

Apa kita mencintai Muhammad, Rasulullah?
Mengenal nya berarti mempelajari sifat-sifat mulia nya
Menjunjungnya berarti  men-tauladani akhlak nya
Membelanya berarti mempelajari dan mengajarkan tentang contoh prilakunya
Menyayanginya berarti menyayangi ummat nya yang sangat disayanginya
Mencintainya berarti menjalankan ajaran Al-Qur'an dan Sunah-sunah nya

Ayo kita cintai Nabi kita Muhammad...
Doakan beliau, Shalawat untuk nya...
Tauladani dia...Ingat selalu akan dia...
karna dia selalu ingat kepada kita
bahkan sampai akhir hayat nya Rasulullah menyebut tiga kata..
Ummati...ummati...ummati...

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد اللهم بارك على محمد وعلى  آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

“Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, Allaahumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid”.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”

Ditulis untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad 2013
(Hari dimana kita seharusnya ber muhasabah sampai dimana kita meneladani Rasulullah saw)

Wednesday, January 23, 2013

URUTAN MENCINTAI yang DICINTAI ALLAH


Kita manusia, adalah mahluk yang lemah, sangat gampang tergoda oleh nafsu kita sendiri, mulai dari manusia pertama, Nabi Adam as, bahkan ketika Ia masih tinggal di Surga, Ia sudah tergoda oleh nafsu yang tentunya dibisikkan oleh syeitan, sehingga Nabi Adam berbuat dosa dan diturunkan ke Bumi. Dan hal ini pasti akan terus terjadi sepanjang umur dunia ini, apalagi syeitan sudah berjanji akan terus menghasut mausia sampai akhir zaman, agar kelak manusia ‘menemani’ mereka di neraka jahanam, seperti yang difirmankan Allah dalam                        QS. Al-Israa [17]: 62-64 : Dia (iblis) berkata "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya (Adam) yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil". Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. Dan hasuntlah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka”. Auzubillah.
Kita manusia sering lupa, bahwa karunia yang Allah berika kepada kita berupa keluarga, anak dan harta benda itu sebenarnya adalah ujian bagi kita, dan seperti dinyatakan dalam surah Al-Isra ayat 64, bahwa harta dan anak-anak kita adalah salah satu senjata utama bagi syeitan untuk menyusup dan menyesatkan kita. Allah berfirman engan sangat jelas dalam                QS At-Taubah [9]: 24 
Katakanlah: " Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebh kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. 
                               
Jadi ada 1 cara agar kita mengetahui apakah selama ini kita sudah diperdaya oleh syeitan melalui karunia yang kita miliki (harta, anak, keluarga dsb) adalah dengan mengurutkan prioritas cinta kita, apakah kita sangat mencintai karunia tesebut sehingga kita lupa atau lalai mencintai Sang Pemberi Karunia Allah swt seperti yang di nyatakan dalam ayat diatas? Kalau benar seperti itu, berarti selama ini kita termasuk orang-orang yang fasik, Auzubillah
Sayapun sekarang ini benar-benar merinding karena ketakutan, membayangkan bahwa selama ini urutan cinta saya seperti si-fasik, Kalau lagi bekerja, suka menunda sholat, kalau lagi mengurus anak, juga menunda sholat, lagi liat acara tv juga menunda sholat, parahnya lagi apabila sedang jalan-jalan kita suka meng-qadha sholat, apalagi kalau lagi menghitung harta, lupalah kita akan waktu sholat seakan-akan harta itulah sendiri tuhan kita, innalilahi wa inna ilaihi rajiun. Tapi saya tidak mau berdiam diri, saya tidak mau dicap Fasik oleh Allah, sangat tidak mau! Yang saya mau adalah Mendapat Cinta dan Ridha Allah sehingga dengan Cinta-Nya saya akan dapat menikmati indahnya Surga-Nya kelak. Tentunya anda pun pasti sependapat dengan saya…, pertanyaannya “HOW?” Bagaimana caranya? Jawabanya adalah dengan membalik urutan mencintai yang selama ini kita lakukan dengan URUTAN MENCINTAI yang DICINTAI ALLAH yaitu sbb:
Mencintai Allah dan Rasul-Nya
Mencintai Berjihad di jalan-Nya
Mencintai sisanya dari ayat diatas yaitu :
bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai.

Dengan urutan mencintai yang benar ini, seharusnya kita tidak lagi bisa diperbudak oleh kehidupan dunia dan tidak gampang dihasut oleh syeitan. Dengan urutan mencintai yang benar ini, seharusnya kita akan dapat menjadikan Allah sebagai kekasih kita, yang paling kita cintai, lalu juga mencintai Rasul-Nya, dan niscaya kita akan dapat menjadi ummat yang dicintai Allah.

Thursday, January 17, 2013

Berbagi itu Dahsyat !! Ayo Bantu Saudara2 Kita

Jakarta akhir-akhir in terus menerus dipenuhi dengan berita kebanjiran dimana-mana, Banyak rumah warga jakarta yang terendam banjir sampai atap, dan mereka terpaksa mengungsi dan tinggal di penampungan. Inilah saat bagi kita utuk mengulurkan tangan bagi saudara-saudara kita yang tertimpa bencana tersebut.
Islam selalu mengajarkan Umat nya untuk saling menyayangi dan saling tolong-menolong dengan sesamanya, dan salah satu cara Dahsyat untuk menolong sesama yang diajarkan oleh Islam adalah dengan SHODAQOH, demikian penuturannya...

Bersedekah sangat dianjurkan dalam Islam. Bersedekah itu sangatlah dahsyat, karena selain memiliki aspek ritual, sedekah juga memiliki makna sosial yang sangat tinngi nilainya. Dengan sedekah kita dapat menolong dan meringankan beban orang yang hidupnya sedang dalam kesulitan, atau bahkan kekurangan dan kemiskinan. Dengan sedekah kita dapat menjain ikatan kasih sayang antara saudara dan sesama manusia. Dengan sedekah kita dapat mengurangi kecemburuan sosial yang marak terjadi di sekeliling kita.
Allah Al-Karim, Yang Maha Pemurah, selalu menuntun hamba-Nya agar peduli dan berbagi dengan sesama, dan menafkahkan sebagian rizki untuk saudaranya,sudah sepatutnya kita meneladani sifat Al-Karim dengan berbagi. Seperti yang dinyatakan-Nya dalam QS Al Hadid [57]: 7 
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar".

Dinyatakan pula dalam
Q.S. Al-Munafiqun [63]: 10 sebagai berikut: 

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang shaleh?".
dan dalam QS. Al-Baqarah [2]: 254 Allah telah pula memberi peringatan kepada kita sebagai berikut:
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. 
Dalam ayat lain Allah juga menekankan betapa mulianya nilai dari sedekah,bahkan dikatakan "Kamu sekalian tidak akan memperoleh kebaikan (pahala), kecuali menafkahkan (memberikan) apa yang kalian cintai" (Q. S. Ali Imran (3): 92)

Dalam sebuah Hadist Shahih dari Abu Hurairah rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selagi matahari masih terbit. Mendamaikan dua orang (yang berselisih) adalah sedekah, menolong orang hingga ia dapat naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas kendaraannya merupakan sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid adalah sedekah dan menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sudah jelas sekali paparan ayat-ayat Al-Qur'an diatas tentang keutamaan dan keharusan kita untuk bersedekah, namun bukan hanya itu, sedekah itu mempunyai KEDAHSYATAN yang amat sangat, bersedekah adalah Berniaga/ berdagang dengan Allah, dimana Allah yang Maha Kaya, Maha Berterimakasih sudah berjanji dalam Al Qur’an surat Al Baqarah [2] : 245 bahwa:  
Barangsiapa yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.  Itulah janji Allah, dan Allah Selalu Menepati Janji-Nya. Kedahsyatan sedekah juga terangkum dengan apik dalam kalam Ilahi  QS. Al Baqarah [2]: 261-262:
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuni-Nya) lagi Maha Mengetahui.
Dalam QS. Al Hadiid [57]: 11 dikatakan: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya dan akan memperoleh pahala yang banyak.”. Sedangkan dalam Al Hadiid ayat 18 dikatakan: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah, pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak.” Dalam surat Al Lail ayat 17-18 : Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu. (yaitu) yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya.  
Subhanallah! Betapa dahsyat kekuatan Infaq dan Shadaqoh itu, amat merugi lah orang-orang yang tidak mengerjakannya.
Sebaga penutup saya ingin mengajak pembaca untuk memandang harta seperti pandangan junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w. dalam memandang harta, yaitu Rasulullah selalu berpedoman bahwa pada hakikatnya, harta adalah milik Allah dan manusia diberi kuasa (amanah) untuk mengelolanya dengan baik. Manusia tidak mempunyai kekuasaan mutlak terhadap harta dan harus menafkahkan sebagian hartanya sesuai syariah Allah, seperti dalam Al Qur’an surat Al Hadiid [57] : 5 – 7: 
Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. Dialah yang memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam. Dan Dia Maha Mengetahui segala isi hati. Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan sebagian dari hartanya adalah orang-orang yang beriman. 
Maka Saudaraku, kelolalah Harta yang Allah itipkan kepadamu dengan baik, bersedekahlah segera, niscaya Allah pasti akan melipat gandakan hartamu untuk mu. 

Wa Allah A'lam


Saturday, January 12, 2013

Monday, January 7, 2013

Dunia (dan) Akhirat, Kamu pilih yang mana? Ayo kita capai KEDUANYA!!!

Dunia (dan) Akhirat, Kamu pilih yang mana?
QS. Al- Isra [17]: 18 -21
"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir". (18)
"Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mu'min, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik". (19)
"Kepada masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi" (20)
"Perhatikanlah bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya". (21)

Dalam surah Al-Isra diatas dinyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang merdeka,bebas menentukan pilihan, terutama kebebasan manusia untuk menentukan tujuan hidupnya, apakah tujuan hidup kita hanya untuk kesenangan dunia saja ataukah tujuan hidup kita untuk menuju kenikmatan akhirat? Dalam surah Al-Isra diatas juga dijabarkan juga sifat Allah Ar-Rahman, bahwa dia Maha Pengasih-Maha Pemurah, dimana Dia akan memberi kepada semua mahluk-Nya, walau kepada yang tidak beriman sekalipun, dan Allah juga memberi seperti apa yang 'di idamkan' hamba-Nya. Namun juga disebutkan bahwa ada dua pilihan bagi kita, yaitu (yang menghendaki) kehidupan Duniawi atau (yang menghendaki) kehidupan Akhirat. Dimana ditegaskan pada ayat ke 21 diatas, bahwasannya kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar keutamaannya,dan juga adanya peringatan Allah pada ayat ke 18 diatas, bahwa bagi yang hanya menginginkan kehidupan duniawi (saja), maka Allah akan memberinya kenikmatan Dunia (yang fana ini) namun di akhirat nanti merugilah orang-orang tersebut, dan hanya neraka jahanam lah tempat kembali mereka, naudzubillah.
Ayat diatas benar-benar menggambarkan Islam sebagai agama yang sesuai dengan fitrah manusia, manusia telah diberikan oleh Allah akal, dengan akal nya manusia dapat berfikir mana yang baik dan tidak, manusia juga dapat berfikir bagaimana survive di dunia ini, dan dengan akalnya manusia diberi kebebasan memilih tujuan hidup nyaNamun Allah tidak 'membiarkan' kita jalan tanpa arah, Ia senantiasa membimbing 'arah' manusia dengan pelajaran, petunjuk dan juga rahmat-Nya (QS. Yunus [10]: 57). Tinggal kita sendirilah yang menentukan, mau atau tidak mengambil pelajaran dan petunjuk yang sangat berharga dari Allah tersebut, agar  kita tidak sesat arah, agar kita di tunjukkan jalan yang lurus oleh-Nya....!
Kita harus ingat, bahwa sekiranya Allah menghendaki, niscaya kita dijadikan-Nya sebagai satu umat (saja), namun Allah hendak menguji kita terhadap pemberian-Nya agar kita berlomba-lomba berbuat kebajikan (QS. Al-Maidah [5]: 48).Itulah harusnya tujuan hidup kita di dunia ini, berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan, demi mendapat kemuliaan di akhirat nanti, agar mendapat Ridha Allah dan memperoleh tempat di Surga-Nya kelak.

Ayo kita capai KEDUANYA! InsyaAllah BISA !!!
Kenapa dalam judul diatas tidak saya buat sebagai "Dunia atau Akhirat?" tapi menggunakan kata sambung "dan"? Karena agama islam selalu menuntun umatnya agar menjadi ummatan wasathan, ditengah-tengah, seimbang antara Dunia dan Akhirat, ketika pandangannya mengarah ke langit, kakinya harus tetap menapak di bumi, manusia tidak boleh tenggelam dalam materialisme (kehidupan duniawi saja), tidak juga membumbung tinggi dalam spiritualisme (saja). Islam mengajar umatnya agar meraih materi duniawi, tetapi dengan nilai-nilai samawi. Keseimbangan seperti yang saya sebutkan diatas, insyaAllah bisa kita capai apabila kita memahami betul fitrah manusia dan tujuan hidup kita (yang ideal)  di dunia ini seperti yang  saya sebutkan diatas "berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan, demi mendapat kemuliaan di akhirat nanti, agar mendapat Ridha Allah dan memperoleh tempat di Surga-Nya kelak"
Adapun tujuan hidup yang dinyatakan dalam surah Al-Isra, dibedakan menjadi dua, apakah tujuan hidup kita hanya untuk kesenangan dunia saja ataukah tujuan hidup kita untuk menuju kenikmatan akhirat? Kita harus yakin benar bahwa kehidupan akhirat itu lebih utama, lebih tinggi tingkatannya, dan kekal selamanya, tidak hanya semetara sepeti di Dunia ini. Saya juga yakin bahwa dengan mengutamakan tujuan akhirat, niscaya kehidupan duniawi kita akan lebih baik, terutama dari sisi kualitas hidup nya. 
Dunia kita ini adalah media bagi kita untuk berlomba-lomba dalam (idealnya) berbuat kebajikan, dimana semua yang kita lakukan dan usahakan di dunia ini, (idealnya) hanyalah semata-mata karena ingin mencapai tujuan kita- yaitu dunia Akhirat yang baik, tentunya dengan diperolehnya Ridha Allah swt. Saya berkali kali menuliskan kata 'idealnya' dalam kurung karena saya menyadari bahwa kita ini manusia yang penuh kekurangan, walau kita tau mana yang ideal dan mana yang tidak, namun jauh lebih mudah mengatakannya dan menuliskannya daripada menjalaninya, namun paling tidak kita jangan bosan untuk mengatakannya, jangan letih untuk menuliskannya, dan insyaAllah, dengan akal dan kemauan yang kokoh, kita dapat pula menjalaninya atau mengamalkannya. jadi ayo saudaraku, sama sama kita jalani hidup di dunia yang bermanfaat, saling berlomba dalam melakukan kebaikan, saling menolong dan mengingatkan, saling kasih dan mengasihi dan yang terpenting menapaklah di bumi Allah dengan pandangan yang mengarah ke langit (penuh Taqwa), jangan kita terlena dengan kehidupa duniawi belaka, karena saudaraku...,peringatan Allah sangatlah jelas, apabila kita hanya memikirkan dunia saja, kita akan tercela dan terusir di ahirat nanti nya. 

Wa Allah A'lam      

Saturday, January 5, 2013

Thursday, January 3, 2013

The Answer of The Big Question "WHY?"

The Big Question : WHY?  KENAPA?
Pertanyaan diatas paling sering saya terima akhir-akhir ini, mungkin karena beberapa keputusan "perubahan dalam diri saya" yang saya lakukan....misalnya saja "Pake jilbab nih sekarang? Kenapa?" "Buat blog baru ya? berat amat isi nya, kenapa?" "Kenapa blog lu namanya bumiberpelangi? kok gak islami juga namanya? . Saya akan coba jawab disini satu persatu walau dengan sederhana.

Alhamdulillah...., Now I'm a Hijabers!
Keputusan berhijab ini datang benar-benar dari dalam diri saya sendiri, saya berbintang Aries, dimana saya selalu "kutau yang kumau" dan biasanya akan mengejar apa yang saya mau, sifat itu membawa saya selalu menjadi pribadi yang alhamdulillah percaya diri dan tidak gampang terbawa arus negativ, walau pergaulan saya dengan berbagai macam karakter teman, mulai dari  'anak masjid' sampai  'anak gaul jakarta'. Saya tidak menafikkan bahwa dulu saya juga sama seperti remaja lain banyak coba-coba dan juga senang dengan kehidupan gaul yang glamor, masa-masa indah yang saya pandang sebagai masa menempa diri dan memperkaya pengalaman, namun saya sebut (sambil berniat canda) sebagai "Masa Jahiliyah Ku".
Teman2 saya banyak juga yang terkejut ketika saya ber hijab, karena mereka mengenal saya dari masa jahiliyah saya itu, dimana pakaian saya biasanya .....ya gitu deh, kurang bahan, bahasa nya, yang jelas tidak tertutup walau tidak buka-buka an seperti banyak remaja jaman sekarang ini. Dahulu, saya selalu pd dan nyaman dengan pilihan cara berpakaian saya,namun tiba2, beberapa bulan yang lalu, saya ikut sebuah pengajian yang membahas tentang wanita, dimana dibahas dalam pengajian tersebut salah satunya adalah perintah mengenakan hijab bagi wanita dalam QS. Al-Ahzab [33]: 59 dan An-Nur [24]: 31, nah sejak saat itu saya yang biasanya ratu nya pd jadi merasa tidak pd dan mulai tidak nyaman dengan semua pakaian saya, dan hal ini sangat mengganggu karena bagi saya kenyamanan diri no1. Saya tidak tau kenapa, namun ketidak nyamanan itu berlangsung terus menerus selama satu bulan. Namun ke anehan yang terjadi itu berubah pada suatu hari ketika saya datang ke pengajian dan mengenakan busana muslim, walau belum berhijab, masih pakai kerudung saja. Tiba2 saja kenyamanan hinggap lagi dalam diri saya, walau belum sepenuhnya, saya pun penasaran dan mencoba besoknya untuk benar-benar berhijab dan BAM! This is it! Pd dan kenyamanan kembali dalam diri saya, dan sejak itu saya kembali "kutau yang kumau" saya tau pada hari itu, bahwa jiwa saya telah terpanggil, saya pun menangis terharu hari itu dan saya panjatkan do'a syukur kepada Allah yang masih mengasihi saya, sehingga  Dia memberi saya petunjuk yang indah ini.
Allah bersabda dalam QS. Al-Qashash [28]: 56  " ...........Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk".          


Alhamdulillah...., Now I can write this blog (dan keinginan dibaliknya)
Setelah saya menerima petunjuk untuk berhijab diatas rasanya nikmat sekali, tak putus rasa syukur saya kepada Allah karenanya, saya pun selalu ber Do'a " "Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wahab lanaa min ladunka rahmatan innaka antal-wahhaab" Yang artinya ; " Ya Allah Tuhan Kami, Janganlah Engkau sesatkan kami sesudah (kami) mendapat petunjuk, berilah kami karunia, Engkaulah Yang Maha Pemurah." Namun rupanya Allah Sang Maha Pengasih, Yang Maha Luas dengan anugerah-Nya  benar-benar Memberi melampaui batas harapan pengharap-Nya, Ia kembali menggerakan Kuasa-Nya membuat saya yang selama ini memendam keinginan untuk membuat tulisan islami secara sederhana, semampu saya, namun belum terlaksana, karena ke malasan saya, jatuh sakit! Sakit saya menyebabkan saya ber-nazar, apabila sakit tidak separah yg diperkirakan dan sembuh saya akan membuat blog ini, dan itulah Bam yang kedua! Alhamdulillah sakit saya tidak 'separah itu' dan hanya perlu istirahat, dan masa istirahat saya gunakan untuk menulis blog ini dimulai dari hari terakhir di tahun 2012. Blog ini saya tulis dengan semangat setelah bermuhasabah terhadap diri saya, yaitu untuk mengisi lembaran hidup saya dengan hal yang bermakna dan insyaAllah berguna bagi orang lain dan dapat menjadi saldo 'ilmu yang bermanfaat' di yaumul Nisab nanti bagi saya. Amin YRA

BUMI BER-PELANGI
Nama bagi saya sangat penting, karena menggambarkan "karakter" sang penulis dan tulisan nya. selama 3 hari nama blog ini adalah dakuterusbelajar, namun saya tidak puas dengan nama itu, mengganjal rasanya di hati ini, dan ketika pagi tadi saya berjemur matahari sambil mensyukuri ni'mat Allah yang tak ada habisnya ini, yaitu alam, saya tersadar nama blog saya haruslah menggambarkan kenikmatan Allah yang tiada tara nya ini. Dan seketika saya mendapat inspirasi nama Bumi Berpelangi, dimana Bumi menggambarkan seluruh ni'mat yang diberikan Allah kepada kita di Dunia ini, dan Pelangi menggambarkan aneka warna dan keanekaragaman yang terdapat di bumi ini, dimana semuanya itu sangatindah dan harus di syukuri. begitulah kira-kira filosofi dibalik nama Bumi Berpelangi.

Saya senantiasa berdoa kepada Allah, semoga Ia selalu Melimpahkan Hidayah dan Rahmat-Nya kepada junjungan kita Rasulullah SAW, kepada saya, keluarga saya dan kita semua. Semoga saya juga diberikan kekuatan dan semangat untuk dapat terus berkarya dan menulis di blog ini, semampu saya.
Saya amat berharap semua keluarga, teman dan para pembaca blog ini juga dapat menyemangati saya dan juga memperoleh sesuatu yang posituv dari blog ini.

Terimakasih ya untuk yang sudah mau membaca blog saya ini...!   

Tuesday, January 1, 2013

Ingat! Sesungguhnya Orang Beriman Bersaudara

 KITA SEMUA BERSAUDARA
Aku bahagia menjadi seorang Muslim, karena artinya aku tak akan sebatang kara
Karena Rabb ku bersabda " Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara"
Jadi kau, kau, dan kau...orang beriman di dunia, kuucapkan salam untukmu saudaraku. 
 Mari satukan hati dalam jalinan ukhuwah, saling mengingatkan, saling menasehati, dan saling menguatkan.
Lembutkan hati kita agar selalu peka dengan keadaan saudara-saudara kita..... 
Mari bergandeng tangan dan menyerukan Takbir bersama
Jangan lagi terpecah pecah jangan lagi terkotak-kotak
Karena saudaraku...sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara 

Judul tulisan dan Puisi diatas saya buat karena kinginan dan harapan saya yang tinggi, bahwa sekiranya Umat Islam, yang sekarang banyak terkotak-kotak, kembali ber- Bhineka Tunggal Ika, karena walaupun banyak mashaf dan juga aliran yang kita kenal, namum sesungguhnya akar akidah kita selalu satu, Tuhan kita satu Allah SWT, Rasul kita Muhammad SAW, Kitab kita Al-Qur'an, Sholat kita 5 kali sehari, selagi pokok-pokok islam tersebut sama, maka kita bersaudara. Allah berfirman dengan jelas dalam QS. Al-Hujaraat [49]: 10


 
Artinya : "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat".
Nah kalau Allah SWT saja memerintahkan kita untuk berdamai (memperbaiki hubungan) dengan sesama muslim yang lain, amat tidak pantas kalau kita malah memisah-misahkan diri, apalagi kalau kita sampai saling tuduh menuduh bahwa yang aliran satu benar dan yang lain sesat, sesungguhnya karena hasutan syaitan lah kita dapat terperosok dan terpecah belah. Harus kita sadari bersama bahwa Perpecahan adalah musuh utama yang menghancurkan eksistensi umat Islam.

Fenomena yang terjadi saat ini yang muncul dimasyarakat Islam adalah banyak yang saling membanggakan  golongan dan kelompok sendiri, merasa yang paling baik merasa yang paling benar dan menyatakan glongan yang lain sebagai sesat. Padahal yang seharusnya ideal adalah kita sesama muslim bergandeng tangan diatas jalan Allah untuk menegakkan masyarakat Islam yang solid, untuk saling mengingatkan, saling nasehat-menasehati jika ada saudaranya yang salah, tentunya menasehati dengan kelembutan seperti yang diajarka oleh Rasulullah.Bukan justru sebaliknya saling mengumpat dan saling mencaci. Maka tidak salah jika saat ini muslim hanya seperti buih dilautan makin banyak secara kwantitas tapi menurun secara kualitas.
Sadarkah saudaraku jika sikap saling bermusuhan sesama saudara semuslim justru akan menggerogoti Islam dari dalam? Allah SWT telah mengkaitkan perpecahan dengan syirik seperti dalam firman-Nya dalam QS. Ar-Ruum [30] : 31-32 yang artinya : 
"dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." 
dan  Ditegaskan agi oleh Allah dalam QS. Ali-Imran [3]: 105 yang artinya :
"Janganlah kamu menjadi serupa dengan orang-orang yang berkelompok-kelompok dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat".
Jelas sekali dari kedua ayat diatas, islam sangat tidak senang dan mengutuk perpecahan, berselisih paham, bahkan perpecahan diumpamakan sama seperti syirik, sebuah dosa (utama) yang sangat berat, karena jelas sekali dengan adanya perpecahan seperti yang banyak terjadi sekarang ini, terkaburlah atau bahkan tertutuplah citra Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin, bahkan banyak yang menganggap Islam sebagai agama yang keras, radikal dan identik dengan kekerasan. Padahal Islam seharusnya solid dan menyatu seperti zaman Rasulullah dan Khalifatur Rasyidin, itulah yang membawa Islam menjadi agama besar, dan mendunia. 
Allah juga menegaskan dalam  QS. Al-An’am [6]: 159
 “Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu (Muhammad) kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.” 
Perpecahan dan perselisihan adalah  dekat dengan kekufuran seperti Sabda Rasulullah “Jangan sepeninggalanku kalian menjadi kafir, dimana sebagian kamu membunuh sebagian lain (HR Bukhari & HR Muslim), Tapi sebaliknya Persatuan dan persaudaraan adalah dekat dengan iman seperti sabda Rasulullah “Dan kamu tidak akan beriman sehingga kamu saling mengasihi” (HR Muslim)


Patut kita renungkan, apa yang sebenarnya dipermasalahkan diantara satu kelompok muslim dengan muslim  lainnya sehingga kita jadi terpecah belah? Biasanya hanyalah perbedaan tata cara, istilah,  ataupun penafsiran atas sebuah perkara, namun menurut saya apabila kita hayati, ternyata akar dari semua aliran Islam yang tersebar ini adalah satu, selama akidah kita menyatakan bahwa Tuhan kita satu yaitu Allah SWT, Rasul kita Muhammad SAW, Kitab kita Al-Qur'an dan sebagainya seperti sudah saya jabarkan diatas, berarti kita sama-sama Muslim. Yang cukup saya sesalkan adalah, kenapa perbedaan tata cara dan penafsiran tidak kita sikapi dengan positiv, bukankah ajaran Islam justru diturunkan Allah untuk mempersatukan umat-Nya? Bukankahkah Islam yang mengajarkan persaudaraan dan persamaan derajat? bukankah Islam terkenal dengan ajarannya yang lembut, berperikemanusiaan, saling mengasihi antar sesama (QS. al-Fath [48]: 29), mengedepankan rasa keamanan (QS. al-An'am [6]: 82) bukan hanya bagi pemeluk agama nya saja, bahkan juga menjamin kebebasan dan keamanan bagi pemeluk agama lain (QS. al-Baqarah [2]: 256 dan QS. at-Taubah [9]: 6). Kalau kepada pemeluk agama lain saja kita diperintah untuk memberi kebebasan dan mengasihi, apalagi kepada saudara kita sendiri sesama umat muslim. Bukankah Islam dapat menampung dan menaungi berbagai pendapat? Bukankah Islam yang mengajarkan bahwa tidak sempurna iman seorang muslim hingga kita mencintai untuk saudaranya segala apa yang ia cintai untuk dirinya sendir berupa kebaikan (HR. al-Buhari dan Muslim) ?
Mungkin saja kita selama ini belum memahami betul karakteristik ajaran Islam yang sesungguhnya sangat indah dan universal, sehingga (hanya karena) keragaman tata cara dan pemahaman dan juga penafsiran Al-Qur'an dan Sunnah dapat memecah belah kita. 

Jadi saudara-saudaraku, ayo kita bergandeng tangan, jangan lagi berselisih paham terhadap urusan yang hanya Allah yang dapat menilai-nya, karena saya sangat yakin, agama islam dapat menampung berbagai pendapat, dan yang dapat menilai dengan adil mana yang paling benar atau yang kurang benar hanyalah sang Maha Adil, jadi janganlah kita seakan ingin "berlomba" dengan Tuhan dan menentukan bahwa (cara atau kelompok) kita lah yang paling benar dan (cara atau kelompok)yang lain salah dan sesat, sekali kali jangan! Takutlah atas peringatan Allah, bahwa orang yang memecah belah agama Islam ini adalah orang yang mempersekutukan Allah.  Ingatlah firman Allah yang sangat indah ini " Allah mengajak seluruh makhluk kepada kedamaian dan keamanan" (QS> Yunus [10]: 25)  

Wa Allah A'lam