Thursday, November 19, 2015

KEMBALI SATUKAN UKHUWAH ISLAMIYAH



 QS. Al Anbiya : 107 
وَما أَرْسَلْناكَ إِلاَّ رَحْمَةً لِلْعالَمِينَ
“Kami tidak mengutus engkau, Wahai Muhammad, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia”

Bukankah Allah telah menyatakan dalam ayat diatas, bahwa Rasulullah dan tentu saja ajaran Islam yang dibawanya adalah RAHMAT BAGI SELURUH MANUSIA, jadi pastilah kalau agama rahmat pastilah agama yg menghadirkan dan membawa berkah, kebahagiaan, ketentraman, keadilan, kasih sayang, cinta dan semua kebaikan yang sinonim dengan kata Rahmat diatas.

Bukankah asal kata "Islam" berasal dari bahasa Arab "Salima" atau "Salam" yang artinya selamat, kedamaian, jadi pastilah sepatutnya sebagai seorang Muslim, kita haruslah menyebarkan keselamatan, kedamaian bagi seluruh manusia, dan tentunya ukhuwah islamiyah bagi sesama umat Muslimin dan Muslimat.

Kalau kepada seluruh mahluk Allah saja kita diajarkan untuk saling mengasihi, tidak menyakiti, apalagi ke sesama Muslimin dan muslimat bukan? 

Ukhuwah Islamiyah & Menyambung Silaturrahmi

Secara Bahasa Ukhuwah Islamiyah berarti Persaudaraan Islam. Dengan berukhuwah akan timbul sikap saling menolong,saling pengertian dan tidak menzhalimi harta maupun kehormatan orang lain yang semua itu muncul karena Allaah semata.
QS al-Hujurat [49]: 10

  إِنَّمَا الْمًؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ  وَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian,  dan bertakwalah kalian  kepada Allah supaya kalian  mendapatkan rahmat.”

QS an-Nisa [4]: 1 
 وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ  إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا 
 "..........Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
 
Memang agama Islam Rahmatan Lil Alamin, bagi seluruh Manusia dan Mahluk Allah dibumi lainnya, namun bagi Muslim maka rahmat yang akan diperoleh nya mencakup dunia dan akhirat, tapi untuk memperoleh Rahmat tersebut (terutama yg diakhirat tentunya) bukankah jelas sudah dinyatakan pada ayat diatas bahwa kita harus berdamai sesama muslim dan menjaga ketaqwaan kita. Jadi dua-duanya bersinergi, kalau mau jadi orang bertaqwa, ya pastilah diri kita harus memiliki sikap ikhsan  dan berdamai (sebaiknya mencintai) kepada sesama muslimin dan muslimat.

QS. Ali Imran [3]: 103



واَعْتصِمُواْ بِحَبْلِ الله جَمِيْعًا وَلاَ تَفَـرَّقوُا وَاذْ كـُرُو نِعْمَتَ الله عَلَيْكُمْ إٍذْكُنْتُمْ أَعْـدَاءً  فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلـُوبِكُمْ  فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا


“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allaah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu  maka kamu menjadi bersaudara.”
bukankah dalam ayat diatas Allah sudah memerintahkan kita agar berpegang teguh kepada tali Allah (Islam) dan Jangan terpecah belah? bukankah Allah juga yang mencontohkan kepada kita untuk menjinakkan hati kita masing-masing (menekan ego, menghapus rasa 'aku' selalu benar,apalagi merasa suci dan orang lain salah/ tidak suci) ? Namun kenapa sekarang benyak sekarang sesama muslim saling kafir mengkafirkan, saling merasa islam mereka benar sendiri dan islam nya org lain/ kelompok lain salah?
Bukankah Rasulullah SAW bersabda,


لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا
“Kalian tidak masuk surga hingga kalian beriman dan belum sempurna keimanan kalian hingga  kalian saling mencintai...” (HR. Muslim).
إِنَّ الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Sesungguhnya perumpaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya laksana bangunan kokoh, yang saling menguatkan satu dengan lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).


الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Mukmin dengan Mukmin lainnya bagaikan satu bangunan, sebagian menguatkan sebagian lainnya.” (HR. Bukhari, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ahmad).
Ketiga Hadist Rasulullah diatas jelas menyatakan pentingnya ukhuwah islamiyah dan rasa saling mencintai. , Mau masuk surga? ya harus saling mencintai terutama sesama muslim (saudara kita)
Mau Islam yang kokoh dan kuat ? ya mesti bersatu, saling melengkapi, kalau ter 'pecah-pecah' pasti akan roboh

Jangan Gegabah Dan Saling Kafir-Mengkafirkan Sesama Muslim

         
QS. an-Nahl ayat 90

 إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku 'adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Jelas sudah pada surah diatas, Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan, lalu kenapa masih bermusuhan (apalagi saling meng-kafir kafirkan) ???
          
 Tentunya kita semua sepakat bahwasannya kitatidak memiliki pengetahuan tentang apa saja isi hati manusia lainnya (termasuk juga akidah nya), Hanya Allah SWT lah yang tau apa apa yg di dalam hati hamba-hamba-Nya, maka kita seharusnya sadar bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengatakan pasti apakah orang lain beriman atau tidak. Apakah akidahnya benar atau tidak, apakah ia nanti ahli surga ataukah neraka? Kita selamanya tidak akan pernah tau.
         Tugas meng hisab seseorang , termasuk yang tampak maupun tersembunyi di dalam hatinya, jelas bukan tugas kita, hanya Allah lah satu2 nya yang berhak memberikan hisab, Allah lah satu-satunya berhak me-'label' mahluk-Nya. jadi apabila ada orang yang sibuk melabel, main tebak menebak, bahkan tuding menuding akhlaq seseorang benar atau tidak, seseorang ahli surga atau neraka,....berarti mungkin ia merasa sudah 'maha tau' laksana Allah yang Maha Tau , Naudzubillahi min dzaliq.
         Bukankah manusia tempatnya perbuatan salah bersarang? Seyakin apapun kita akan (misalnya) akidah orang lain, bukankan 99% masih bisa salah, bisa jadi memang seseorang yg kita sebut kafir semula memang kafir, namun bisa jadi pula dia sudah bertobat, taubatnya diterima Allah, dan dia sudah bersih dari dosa? (ingat saja kisah pelacur yg masuk surga karena ke ikhlasannya memberi minum anjing yang hampir mati kehausan di padang pasir, why? karena Allah Maha Tak Terhingga, seberapapun banyak dosa yg dahulu dilakukan si pelacur, dikalikan maghfiroh Allah yg tak terhingga, maka hasilnya adalah tak terhingga kebaikan, bukankah begitu? jadi JANGAN GAMPANG BERASUMSI, bisa jadi kita salah besar).

         Orang yang mudah mengkafirkan sesama muslim (islam) adalah orang yang dangkal ilmu agamanya, apakah ia tidak tau kalau mengkafirkan itu mempunyai konskwensi yang teramat berat dan mengharuskan hukuman dan ancaman yang berat terhadap orang yang dikafirkan??? Diantaranya adalah wajibnya mendapatkan laknat dan kemurkaan, dibatalkan seluruh amalnya, tidak diampuni dosanya, mendapatkan kehinaan dan kebinasaan, kekal dalam api Neraka selama-lamanya, disamping ia harus mencerai istri atau suaminya, berhak dibunuh, tidak mendapat warisan, haram dishalatkan jenazahnya, tidak boleh dikuburkan di pemakaman kaum muslimin dan hukum-hukum lainnya sebagaimana tertera dalam kitab-kitab fiqih ? 
Munculnya saling tuduh kafir, dia syiah, dia wahabi, dia ini, dia itu, adanya pemboman, teror, dan pembunuhan adalah hasil dari mengkafirkan, karena orang kafir menurut mereka halal darah dan hartanya, sehingga islam terkesan sebagai agama teroris yang tidak mengenal kasih sayang. 
 Bukankah tidak seperti itu? Bukankah Rasulullah tidak pernah mengajarkan menyakiti orang lain walaupun kafir? Bukankah Rasulullah penuh kelembutan, santun, berakhlakul karimah? 

QS. At-Taubah : 128

لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌعَلَيْهِ مَاعَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ


Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS : 9 : 128).

Bukankah apabila kita mengaku umat Rasulullah, maka kita harus mencontohnya? bukankah Rasulullah suri tauladan kita?
kenapa kita malah saling meng kafir-kafirkan? kenapa kita merasa benar sendiri yang lain salah/kafir?  padahal....Rasulullah, sebagai manusia yang paling Mulia, sebagai Manusia yang ber akhlak paling sempurna  beliau sudah tegas tegas mengingatkan BAHAYA DARI KAFIR-MENGKAFIRKAN:

وَلَعْنُ الْمُؤْمِنِ كَقَتْلِهِ وَمَنْ رَمَى مُؤْمِنًا بِكُفْرٍ فَهُوَ كَقَتْلِهِ

“Dan melaknat seorang mukmin sama dengan membunuhnya, dan menuduh seorang mukmin dengan kekafiran adalah sama dengan membunuhnya.” (HR Bukhari).

أَيُّمَا رَجُلٍ قَالَ لِأَخِيْهِ : يَا كَافِرَ فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا إِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَإِلاَّ رَجَعَتْ عَلَيْهِ

“Siapa saja yang berkata kepada saudaranya,” Hai Kafir”. Maka akan terkena salah satunya jika yang vonisnya itu benar, dan jika tidak maka akan kembali kepada (orang yang mengucapkan)nya.” (HR Bukari dan Muslim).

لاَ يَرْمِى رَجُلٌ رَجُلاً بِالْفُسُوْقِ وَلاَ يَرْمِيْهِ بِالْكُفْرِ إِلاَّ ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذَلِكَ

“Tidaklah seseorang memvonis orang lain sebagai fasiq atau kafir maka akan kembali kepadanya jika yang divonis tidak demikian.” (HR Bukhari).


Musuh Islam yang sebenarnya adalah YAHUDI, dan Yahudi sedang (berusaha keras) memecah belah kita. Jangan termakan fitnah Yahudi

Di Al Qur’an QS Al -Maidah : 82 disebutkan dengan jelas-jelas musuh ummat yang sebenarnya
 
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik......."
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang yahudi dan orang-orang musyrik…” (QS. Al-Maidah : 82).

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/tyomccullen/fakta-bangsa-yahudi-dalam-alquran_5519a8aa81331199799de0ca
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang yahudi dan orang-orang musyrik…” (QS. Al-Maidah : 82).

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/tyomccullen/fakta-bangsa-yahudi-dalam-alquran_5519a8aa81331199799de0ca
juga di dalam QS. Al Fatihah, dimana Al Maghdub ditafsirkan sebagai Yahudi dan Adh Dhoolliin ditafsirkan sebagai Nasrani, merekalah yang memerangi ummat Islam, merekalah sejatinya musuh kita. Namun mengapa ummat Islam malah sibuk su’u zhon dan mengkafirkan sesama? Wah si anu kafir musuh Allah. Wah si Anu Syi’ah yg lagi taqiyyah. Al Fatihahnya mau dikemanakan? Nubuwat Nabi tidak akan terjadi kalau ummat Islam suka ribut thd sesama ketimbang melawan Zionis Yahudi:

bukankah Allah bersabda dlm QS Al Baqaroh : 120:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. ”  

Memang benar kelompok sesat juga harus kita lawan misalnya Ahmadiyyah dan Islam Liberal yang sudah difatwa sesat oleh Majelis Ulama Indonesia. Meski demikian, jika MUI belum memfatwakan satu kelompok Islam sebagai sesat/kafir, hendaknya kita menahan diri.

Senjata ummat Islam harusnya dikerahkan terlebih dulu ke kafir harbi seperti Yahudi dan Nasrani yang memang terbukti memerangi ummat Islam. Setelah itu, baru yang lainnya. Kita perlu persatuan dan kesatuan untuk menjadi Islam yang besar seperti dahulu, sehingga memiliki taring untuk melawan musuh laten Islam sejati yaitu Yahudi dan Nasrani. Jika tidak, ummat Islam keburu kehabisan darah jika saling bunuh dengan sesama. Sebaliknya Yahudi dan Nasrani tertawa terbahak-bahak menyaksikan kebodohan kita yang dengan mudah dapat mereka pecah belah (ya Yahudi lah sutradara perpecahan Islam sekarang ini).
 

Allah A'lam

Akhir kata,  Saya Memohon Ampun sebesar-besarnya kepada Allah SWT, apabila ternyata tanpa kesengajaan apa-apa yg saya tulis ternyata mengandung khilaf, dan dengan segala kerendahan hati saya juga memohon maaf pada para pembaca, apabila banyak kekurangan dan kata2 tak seharusnya. Tulisan ini saya buat terutama untuk mengingatkan kepada diri saya sendiri, pentingnya menjaga Ukhuwah Islamiyah, semoga bisa menjadi pengingat bagi yang lain juga dan juga mendatangkan berkah buat kita semua.


wabillahi taufiq walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

 
Sumber Referensi diantaranya :
http://bumiberpelangi.blogspot.co.id/2012/12/jangan-lupa-islam-itu-rahmatan-lil.html
http://ummahatshaaluha.blogspot.co.id/2012/07/definisi-ukhuwah-islamiyah-dan-dasar.html
https://aslibumiayu.wordpress.com/2014/04/21/jangan-mudah-mengkafirkan-sesama-muslim-resikonya-sangat-berat/
Islam adalah rahmat bagi semesta Alam. Islam diturunkan untuk membawa kebaikan, kedamaian dan keselamatan bagi seluruh penduduk bumi.
Agama Islam diturunkan oleh Allah SWT kepada Muhammad SAW sebagai penyempurna agama-agama sebelumnya. Allah menjelaskan dalam Al Quran, bahwasannya barang siapa yang mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama tersebut, sebab segala kesempurnaan agama telah ada pada Islam itu sendiri.
Islam adalah agama yang cinta damai dan memberi kebaikan atas segala permasalahan di muka bumi. Islam memberi solusi, Islam memberi perubahan dan kemuliaan atas kehidupan makhluk di muka bumi.
Inilah yang menjadi alasan mengapa Islam adalah rahmat bagi semesta alam. Beberapa fakta yang menjelaskan bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta alam adalah sebagai berikut:
1. Manusia diciptakan oleh Allah dimuka bumi salah satunya adalah sebagai khalifah yang memakmurkan bumi. Melalui pengamalan ajaran agama Islam yang benar maka manusia akan bijaksana dalam mengelola bumi, memanfaatkan bumi serta menjadi pemimpin atas bumi dan segala isinya.
Kesalahan dari tingkah laku manusia dalam mengelola bumi dan alam semesta akan berdampak pada bencana yang disebabkan oleh ulah tangan manusia itu sendiri. Inilah salah satu ajaran dalam Islam yang jarang dipahami oleh ummat Islam itu sendiri.
2. Islam adalah agama yang cinta damai, mengutamakan keadilan yang berujung pada kesejahteraan. Inilah ajaran agama yang telah ditunaikan oleh Rasulullah dan juga pada masa kekhalifahan, sehingga betul-betul terbukti Islam adalah rahmat bagi semesta alam.
3. Islam menjadi solusi atas segala persoalan makhluk di muka bumi. Islam adalah agama yang komprehensif. Mengatur segala macam permasalahan kehidupan.
Tak ada agama yang sangat detail mengurusi semua permasalahan pemeluknya kecuali Islam. Islam menjadi satu-satunya solusi bagi kehidupan. Barang siapa yang memilih Islam sebagai solusi dalam kehidupan mereka, maka mereka orang-orang yang selamat atas segala bahaya dunia dan bahaya akhirat.
Saat ini opini yang muncul justru sebaliknya. Islam adalah rahmat bagi semesta alam tak lagi disadari oleh para pemeluknya. Hal ini disebabkan oleh kelalaian ummat Islam itu sendiri terhadap ajaran agamanya. Banyak orang Islam yang melupakan dan mengingkari agamanya sendiri.
Mereka memilih cara-cara lain dalam hidup sebagai solusi atas permasalahan dalam kehidupan. Akibatnya bukan hanya mereka tak lagi merasakan Islam sebagai rahmat bagi kehidupan mereka, dampak terburuk adalah kecelakaan bagi manusia itu sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.
- See more at: http://renunganislami.net/islam-adalah-rahmat-bagi-semesta-alam/#sthash.qKh4YFL3.dpuf
Islam adalah rahmat bagi semesta Alam. Islam diturunkan untuk membawa kebaikan, kedamaian dan keselamatan bagi seluruh penduduk bumi.
Agama Islam diturunkan oleh Allah SWT kepada Muhammad SAW sebagai penyempurna agama-agama sebelumnya. Allah menjelaskan dalam Al Quran, bahwasannya barang siapa yang mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima agama tersebut, sebab segala kesempurnaan agama telah ada pada Islam itu sendiri.
Islam adalah agama yang cinta damai dan memberi kebaikan atas segala permasalahan di muka bumi. Islam memberi solusi, Islam memberi perubahan dan kemuliaan atas kehidupan makhluk di muka bumi.
Inilah yang menjadi alasan mengapa Islam adalah rahmat bagi semesta alam. Beberapa fakta yang menjelaskan bahwa Islam adalah rahmat bagi semesta alam adalah sebagai berikut:
1. Manusia diciptakan oleh Allah dimuka bumi salah satunya adalah sebagai khalifah yang memakmurkan bumi. Melalui pengamalan ajaran agama Islam yang benar maka manusia akan bijaksana dalam mengelola bumi, memanfaatkan bumi serta menjadi pemimpin atas bumi dan segala isinya.
Kesalahan dari tingkah laku manusia dalam mengelola bumi dan alam semesta akan berdampak pada bencana yang disebabkan oleh ulah tangan manusia itu sendiri. Inilah salah satu ajaran dalam Islam yang jarang dipahami oleh ummat Islam itu sendiri.
2. Islam adalah agama yang cinta damai, mengutamakan keadilan yang berujung pada kesejahteraan. Inilah ajaran agama yang telah ditunaikan oleh Rasulullah dan juga pada masa kekhalifahan, sehingga betul-betul terbukti Islam adalah rahmat bagi semesta alam.
3. Islam menjadi solusi atas segala persoalan makhluk di muka bumi. Islam adalah agama yang komprehensif. Mengatur segala macam permasalahan kehidupan.
Tak ada agama yang sangat detail mengurusi semua permasalahan pemeluknya kecuali Islam. Islam menjadi satu-satunya solusi bagi kehidupan. Barang siapa yang memilih Islam sebagai solusi dalam kehidupan mereka, maka mereka orang-orang yang selamat atas segala bahaya dunia dan bahaya akhirat.
Saat ini opini yang muncul justru sebaliknya. Islam adalah rahmat bagi semesta alam tak lagi disadari oleh para pemeluknya. Hal ini disebabkan oleh kelalaian ummat Islam itu sendiri terhadap ajaran agamanya. Banyak orang Islam yang melupakan dan mengingkari agamanya sendiri.
Mereka memilih cara-cara lain dalam hidup sebagai solusi atas permasalahan dalam kehidupan. Akibatnya bukan hanya mereka tak lagi merasakan Islam sebagai rahmat bagi kehidupan mereka, dampak terburuk adalah kecelakaan bagi manusia itu sendiri, baik di dunia maupun di akhirat.
- See more at: http://renunganislami.net/islam-adalah-rahmat-bagi-semesta-alam/#sthash.qKh4YFL3.dpuf

No comments:

Post a Comment